22 Januari 2008

Sedih...

Dear diary,
sudah hampir sebulan ini Raihan terkena batuk & pilek, kami sudah bawa ke Rumah sakit Dua kali dan beberapa kali ke puskesmas. Dirumah sakit, pertama kunjungan raihan diberi resep dengan obat untuk mengencerkan lendir dihidungnya dengan cara diteteskan ke hidung, begitu kontrol karena belum terlihat ada perubahan diberi resep lagi dengan obat yang lebih banyak serta diminta periksa tinja-nya ke lab, dan ternyata tidak ada masalah. memang sih batuk pileknya ini disertai/berbarengan dengan banyaknya jamur dimulutnya sehingga diberi obat untuk merontokan jamur nah mungkin obat inilah yang membuat raihan jadi mencret beberapa kali.
melihat kondisi raihan seperti ini, kami khawatir raihan terkena flek seperti orang lain ceritakan. Saat ini Raihan sedang cek diPuskesmas, awalnya di inhalasi, dan ternyata lendir di dadanya masih banyak dan mengental jadi tidak mau keluar selesai di inhalasi Raihan muntah dengan lendir yang banyak dan memang inilah yang harapkan, besok harinya di inhalasi ulang dan terakhir cek kembali ke dokter anak. hasilnya sih katanya lendirnya sudah berkurang dan obatnya diminta dihabiskan terlebih dahulu..
duuhh... kadang kami sedih... dan kasihan lihat kondisi anak kami ini, masih seumur ini harus berjuang sendiri dengan banyak obat yang dikonsumsi. jadi ga tega..
raihan Anak Pinter, Sabar ya Nak... Papa sama Mama selalu ada buat raihan.

07 Januari 2008

Progress 4 & 5...

Dear Diary...
sudah beberapa bulan ini tidak menuliskan apa-apa disini.
dan Raihanpun saat ini sudah berumur 5 bulan 19 hari, banyak hal terjadi sampai dengan hari ini. diawali dengan perkembangan Raihan yang telah lancar tengkurap, sehingga setiap tidur selalu inginnya dalam posisi ini. kemudian liburan kerumah Engking dan Eninnya di Cipanas selama 3 hari disambung liburan ke rumah Ayutnya di Blitar, sampai dengan kepindahan rumah tinggal yang sebelumnya bersama eyang putri sekarang ini hanya dengan orang tuanya saja.

Ada cerita yang lucu dari raihan (mungkin karena kami Orang tua yang Baru) pada saat itu sepulang dari rumah Ayutnya di Blitar (setelah sekitar 5 hari disana) naik dengan kereta api Matar Maja (kereta ekonomi) saat itu memang antara tiket dan tempat duduk itu berbeda, jadi di stasiun Blitar itu hanya diperkenankan membeli tiket plus tempat duduk untuk 2 (dua) orang saja sementara kalau ingin membeli lebih sisanya tidak mendapat tempat duduk. kami saat itu hanya membeli 3 tiket dengan 2 tempat duduk jadi yang satu tiket berdiri, ternyata lumayan repot juga karena raihan tidak betah klo di gendong terus dan klo tidur ya di tidurin di tempat duduk untuk 2 orang.. jadi berdiri semua lah...
sudah itu, karena naik kereta ekonomi jadi setiap stasiun bisa saja berhenti. Nah waktu itu berhenti di stasiun Madiun, lamanya sekitar 40 menit waktu jam 8'an malam, mungkin karena kepanasan raihan nangis sekeras-kerasnya sampai kami tidak tahu harus bagaimana mendiamkannya... hehehe... maklum orang tua baru (belum tau maunya anak bagaimana...) akhirnya setelah kebingungan, dan risih terhadap orang lain dalam satu gerbong saya dan istri turun sambil menunggu kereta jalan ke keluar gerbong, dan di luar ternyata raihan baru bisa terdiam sambil melihat keramaian disana.. hehe... akhirnya.